Jumat, 05 Juni 2015

KONSEP DASAR PENGAJARAN REMEDIAL (DEFINISI, PROSEDUR, STRATEGI DAN TEKNIK, DAN EVALUASI PENGAJARAN REMEDIAL)



Secara metodologis dapat juga dikatakan bahwa penanganan kasus kesulitan belajar-mengajar itu mungkin dapat dilakukan melalui pendekatan pengajaran remedial, bimbingan dan konseling psikoterapi dan/atau pendekatan lainnya. Pendekatan yang seyoginya dikuasai atau setidak-tidaknya dikenal oleh para guru pada umumnya dan guru bidang studi pada khususnya ialah apa yang disebut pengajar remedial. Sedangkan kalau guru tersebut bertugas sebagai wali kelas atau petugas bimbingan, seyoginya minimal menguasai atau setidak-tidaknya mengenal prinsip-prinsip dasar bimbingan dan konseling (Makmun, 2007:342).

            Pada dasarnya, tahapan-tahapan dalam proses mengajar memiliki hubungan erat dengan penggunaan strategi mengajar. Maksudnya ialah bahwa setiap penggunaan strategi mengajar harus selalu merupakan rangkaian yang utuh dalam tahapan-tahapan mengajar. Setiap proses mengajar harus melalui tiga tahapan, yakni:
1.      tahap prainstruksional, yaitu persiapan sebelum mengajar dimulai;
2.      tahap instruksional, yakni saat-saat mengajar (penyajian materi);
3.      tahap evaluasi dan tindak lanjut, yakni penilaian atas hasil belajar siswa setelah mengikuti pengajaran dan penindak lanjutannya.
(Syah, 2010:213)
Prosedur pengajaran remedial dengan beberapa asumsi yang mendasarinya
1.      prosedur pelaksanaan pengajaran remedial
Pengajaran remedial merupakan salah satu tahapan kegiatan utama dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan belajar, serta merupakan rangkaian kegiatan lanjutan logis dari usaha diagnostik kesulitan belajar-mengajar. Secara skematik, prosedur remedial tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
            Untuk jelasnya, setiap langkah kita deskripsikan fungsi, tujuan/sasaran, dan kegiatannya sebagai berikut.
1.      penelaahan kembali kasus dengan permasalahannya
Langkah ini merupakan tahapan paling fundamental dalam pengajaran remedial karena merupakan landasan pangkal tolok langkah-langkah kegiatan berikutnya.
Sasaran pokok langkah ini ialah:
a.       diperolehnya gambaran yang lebih definitif mengenai karakteristik kasus berikut permasalahannya;
b.      diperolehnya gambaran yang lebih definitif mengenai fasibilitas alternatif tindakan remedial yang direkomendasikan.
Sesuai dengan sasaran tersebut maka kegiatan dalam langkah ini difokuskan kepada suatu analisis rasional atas hasil diagnostik yang telah kita lakukan atau rekomendasikan/referral yang kita terima dari pihak atau ahli lain. Secara lebih konkrit, analisis ini akan merupakan kegiatan pengecekan atau penelitian kembali terhadap:
a.       kebenaran dan kelengkapan data informasi yang mendukung pernyataan atau deskripsi tentang karakteristik kasus berikut permasalahannya;
b.      relevansi antara tafsiran dan kesimpulan yang dibuat dengan data informasi pendukungnya serta konsistensi antara berbagai data/informasi dengan tafsiran dan kesimpulannya satu sama lain secara integral;
c.       ketepatan estimasi kemungkinan penanganannya berdasarkan hasil diagnosis yang didukung oleh data/informasi yang relevan dan yang tersedia;
d.      fisibilitas dari setiap alternatif tindakan remedial yang direkomendasikan.
(Makmun, 2007:345)
Evaluasi pengajaran remedial
1.      Tujuan evaluasi
Para guru seyoginya mempunyai kemampuan melakukan pilihan model mana yang dipandang paling cocok baginya. Suatu pilihan rasional, mau tidak mau melibatkan suatu tindakan penilaian. Setiap tindakan evaluasi sudah lazim memerlukan adanya suatu perangkat kriteria atau tolak ukur sebagai pegangan, suatu cara atau teknik pengumpulan dan pengolahan data informasi untuk menunjukkan gambaran seberapa jauh objek yang dievaluasi itu memadai atau tidaknya sesuai kriteria yang ditetapkan. Paragraf ini mencoba secara garis besar mengetengahkan kedua hal pokok tersebut.
2.      Perangkat kriteria kebaikan suatu model strategi dan/atau teknik pendekatan pengajaran remedial
Secara esensial kriteria pilihan alternatif model pendekatan ini sebenarnya serupa dengankriteria pilihan alternatif tindakan seperti dikemukakan dalma paragraf kedua terdahulu, yang berorientasi kepada tiga prinsip, yaitu: keserasian, keefektifan, dan kelancaran.


DAFTAR PUSTAKA
Makmun, Abis Syamsuddin. (2007). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syah Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Yusuf dan Nurihsan. (2011). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar