Secara metodologis dapat juga
dikatakan bahwa penanganan kasus kesulitan belajar-mengajar itu mungkin dapat
dilakukan melalui pendekatan pengajaran remedial, bimbingan dan konseling
psikoterapi dan/atau pendekatan lainnya. Pendekatan yang seyoginya dikuasai
atau setidak-tidaknya dikenal oleh para guru pada umumnya dan guru bidang studi
pada khususnya ialah apa yang disebut pengajar remedial. Sedangkan kalau guru
tersebut bertugas sebagai wali kelas atau petugas bimbingan, seyoginya minimal
menguasai atau setidak-tidaknya mengenal prinsip-prinsip dasar bimbingan dan
konseling (Makmun, 2007:342).
Jumat, 05 Juni 2015
Konsep Dasar Diagnostik Kesulitan Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan
unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang
pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik
ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri
(Syah, 2010:87).
Konsep
belajar itu selalu menunjukkan kepada suatu proses perubahan perilaku atau
pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu (Makmun,
2007:157).
KETERAMPILAN DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK TEACHER-COUNSELOR
Seorang guru bertanggung jawab
terhadap pengelolaan kelas dengan kompleksitas dinamika yang ada, selain itu
sebenarnya masih terdapat serangkaian tugas tambahan yang seringkali dirasa
kurang dipersiapkan seperti:
1. Merespon kebutuhan emosional
peserta didik
2. Membantu menyelesaikan konflik
personal dan memisah pertengkaran siswa.
3. Melayani dan mendampingi siswa
yang tidak memiliki role model yang baik.
4. Bertindak tepat kepada
siswa yang sedang berproses mencari jati diri dan mengalami masalah pribadi.
PEMBELAJARAN BERNUANSA BIMBINGAN DAN BERORIENTASI PERUBAHAN PERILAKU
Pendidikan pada dasarnya bertujuan
untuk membentuk peserta didik menjadi lebih baik. Oleh karena itu dibutuhkan
pembelajaran bernuansa bimbingan dan berorientasi perubahan perilaku. Guru
diharapkan tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan yang dimiliki. Namun
mentransfer pula nilai-nilai yang baik yang terkandung dalam ilmu yang
disampaikannya.
Pencetus
pendidikan karakter di Barat adalah pedagog Jerman, FW Foerster (1869-1966).
Pendidikan karakter merupakan reaksi atas kejumudan pedagogi natural Rousseauian
dan instrumentalis pedagogi Deweyan, pedagogi puerocentris yang meletakan
pendidikan berdasarkan atas spontanitas anak-anak yang mewarnai eropa dan
amerika serikat abad ke-19.
Dampak Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Siswa, Guru, Sekolah, Orang Tua, Masyarakat)
Layanan bimbingan dan konseling di
sekolah/ madrasah sangan dibutuhkan, karena banyaknya masalah peserta didik di
sekolah/madrasah, besarnya kebutuhan peserta didik akan mengarahkan diri dalam
memilih dan mengambil keputusan, perlunya aturan yang memayungi layanan
bimbingan dan konseling di sekolah/madrasah, serta perbaikan tata kerja baik
dalam aspek ketenangan maupun manajemen.
Langganan:
Postingan (Atom)